Pengontrolan motor listrik
non pemograman adalah pengontrolan yang menggunakan kontaktor magnet yang
dilengkapi dengan alat kontrol lainnya seperti ; pengaman, tombol tekan, time
relay, saklar TPST, TPDT, Thermal Overload Relay, sensor dan lain-lain.
Pengontrolan motor listrik secara sederhana dapat dilihat pada gambar di bawah
ini, yang mana motor listrik dikontrol oleh kontaktor magnet (
K1), yang dilengkapi dengan pengaman instalasi ( MCB ) dan pengaman motor dari
arus lebih menggunakan Thermal Overload Relay ( TOR ). Jika K1 bekerja, maka
motor listrik akan beroperasi, dan bila K1 terbuka, maka motor listrik akan
berhenti.
Agar kontaktor magnet dapat
bekerja/terenergi, maka coil/kumparan kontaktor magnet harus terhubung dengan
tegangan listrik sesuai besaran nominalnya. Untuk menghubung /memutus tegangan
ke coil digunakan tombol tekan NO dan tombol tekan NC. Tombol tekan hanya
bekerja sesaat, agar tegangan tetap ada pada coil, maka digunakan kontak NO
sebagai pengunci tegangan pada coil/kumparan. Jadi rangkaian kontrol arus ini
adalah bekerja untuk mengaktipkan alat kontrol motor (tenaga) yang arus
listriknya relatip kecil, artinya dengan arus kontrol yang relatip kecil dapat
menghidupkan/mematikan motor listrik ( Tenaga ) yang arus listriknya besar.
3. Thermal Over Load Relay (TOR)
Simbol-Simbol
Pengontrolan Dengan Elektromekanik.
Untuk merancang/menggambarkan suatu
instalasi pengontrolan motor listrik, biasanya digambarkan dalam bentuk simbol.
Ada beberapa standar simbol dalam pengontrolan motor listrik, pada modul ini
digunakan simbol dari standar Jerman. Untuk dapat digunakan pada perencanaan
pengontrolan motor listrik, maka setiap simbol di bawah ini harus dipahami cara
kerjanya. Lengkapilah tabel simbol alat di bawah ini dengan benar.
Tabel 1. Simbol Alat Pengontrolan Listrik
1. Tombol Tekan
2. Kontaktor